Berasal dari daerah Purbalingga Jawa Tengah, batu akik klawing tengah naik daun di kalangan para pecinta batu cincin. Dinamai batu akik klawing karena batu ini ditambang dari sungai Klawing, yakni sungai terbesar di kota Purbalingga yang berhulu di gunung slamet. Fenomena batu akik asal sungai klawing ini tengah menerpa masyarakat Kabupaten Purbalingga. Bahkan beberapa waktu lalu, PNS di purbalingga diwajibkan memakai batu akik asal sungai Klawing oleh Bupati Purbalingga, sungguh fenomena yang luar biasa. Hal tersebut dilakukan Pak Bupati demi meningkatkan perekonomian masyarakat yang sedang menggeliat lantaran fenomena demam batu akik asal sungai Klawing tersebut. Beberapa warga pemburu batu akik di sungai klawing menyatakan peningkatan pendapatan sejak demam batu akik melanda Indonesia. Bahkan kini mereka tak perlu mengirim bahan mentah ke luar kota, para kolektor dan pemburu batu datang sendiri menghampiri untuk membeli.
Jenis batu akik dari sungai klawing yang paling populer sendiri ada 2, yakni batu pancawarna dan nogosui yang di Eropa sana sering disebut batu darah kristus atau Le Sang du Christ. Batu asal sungai klawing purbalingga telah terbukti kualitasnya secara nasional, dan bahkan internasional. Beberapa waktu lalu, batu pancawarna bergambar asal sungai klawing pernah menjuarai kontes batu mulia se ASEAN di Jakarta.
Saat ini, harga bahan mentah batu akik asal sungai klawing telah mencapai ratusan ribu rupiah, padahal 2 tahun lalu, harga bahan mentah asal sungai klawing maksimal dihargai hanya 5 ribu rupiah saja. Peningkatan harga yang menggila ini tentunya dikarenakan semakin ramainya pecinta batu akik yang memburu batu berkualitas asal sungai Klawing. Menanggapi fenomena demam batu akik, kini masyarakat purbalingga berbondong-bondong berburu batu akik di sungai klawing demi ikut mencoba mencari peruntungan dari tren batu akik ini.
0 komentar:
Post a Comment